Medan, wayticenter.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar Debat Publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Medan Pilkada 2024, Sabtu malam (16/11/24), di Hotel Grand Mercure, Medan.
Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah, mengatakan debat publik kedua ini mengusung tema "Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah Kota Medan".
"Pada debat kedua, masih menggunakan format yang sama seperti pada debat pertama, yakni terbagi atas enam segmen dengan durasi 90 menit," ujar Mutia Atiqah.
Selama acara debat berlangsung, para tamu undangan dilarang melakukan intimidasi dalam bentuk ucapan maupun tindakan kepada pasangan calon, moderator, dan panelis debat publik.
"Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Forkopimda Kota Medan, yang turut serta menjaga iklim yang kondusif sebelas hari menjelang pemungutan suara," ujarnya.
Debat kedua ini kembali diikuti tiga pasangan calon (paslon), yakni paslon nomor urut 1 Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, nomor urut 2 Ridha Dharmajaya-Abdul Rani, dan nomor urut 3 Hidayatullah-A. Yasyir Ridho Loebis.
Paslon Rico-Zaki dalam penyampaian visi misinya mengatakan mereka akan meningkatkan pelayanan publik jika kami terpilih. "Semakin baik kualitas layanan publik, maka daya saing suatu daerah juga akan semakin baik," ujar Rico Waas.
Rico mengatakan, masalah kemiskinan, pengangguran, banjir, macet, infrastruktur dan pelayanan publik merupakan hal utama yang harus menjadi prioritas Pemko Medan ke depan.
“Pemimpin atau Wali Kota terus berganti, tetapi tugas utama pemerintahan adalah mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, pilihlah kami, kami akan menjadikan Kota Medan yang smart, berkarakter, humanis dan berdaya saing global responsif,” tegasnya.
Dalam memantau kondisi masyarakat, Rico juga mengaku akan membuka pelayanan curhat online 24 jam serta seminggu sekali akan mendengar langsung keluhan masyarakat di Balai Kota.
“Ini akan saya lakukan jika terpilih. Kami akan melakukan pemerintahan yang transparan, menghilangkan ego sektoral birokrasi yang rumit serta melakukan revolusi budaya yang melayani dan mengayomi warganya. Kami akan mendengarkan aspirasi masyarakat tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Sedangkan paslon nomor urut 2 Ridha-Rani menyebut Kota Medan butuh perubahan untuk menjamin kesehatan warganya.
“Jadi ini bukan soal masyarakat menggunakan UHC ketika sakit, tapi bagaimana kita mencegah warga agar tidak sakit dan tetap sehat. Kita butuh perubahan untuk itu. Dan kami hadir untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” tegas Ridha.
Ke depannya, Ridha pun berkomitmen untuk menjadikan warga Kota Medan menjadi lebih sehat. Sehingga tidak perlu lagi menggunakan program UHC karena terkena penyakit.
“Kita akan mendorong puskesmas yang ada di Kota Medan untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat,” tandasnya.
Sementara paslon nomor urut 3, Hidayatullah-Ridho mengatakan angka kemiskinan di Kota Medan masih sangat banyak. Oleh karena itu, jangan berbangga jika negara luar menganggap Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar di masa depan.
“Kantong kemiskinan di Kota Medan masih banyak. Sudah saatnya pemerintah hadir memberikan pelayanan dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan kami di sini berkomitmen menyelesaikan itu semua,” janji Hidayatullah.
Jika nanti terpilih, Hidayatullah mengaku bahwa dirinya akan meningkatkan kualitas birokrasi menjadi lebih responsif dan solutif atas segala permasalahan masyarakat Kota Medan.
“Kita kita akan bangun dengan pendekatan Merit Sistem sehingga birokrasi kita menjadi birokrasi yang responsif dan solutif. Dengan kehandalan birokrasi, kita akan bangun karakter. Kalau bisa dipermudah, maka mudahkanlah, kalah bisa dipercepat maka cepatlanlah, kalau bisa dimurahkan maka murahkan dan gratiskanlah,” pungkasnya.
(Togi Sihombing)